Halaman

Senin, 03 Februari 2014

BAB III Local Area Network (LAN)
3.1 Jaringan LAN
Local Area Network (LAN) merupakan sejumlah komputer yang saling terhubung di
dalam satu area tertentu yang tidak luas atau dalam cakupan ruangan tertentu, seperti di
dalam satu kantor atau gedung yang saling terhubung dan dapat bertukar informasi.
3.2 Layer Data Link
Layer Data link didefinisikan sebagai standar dan protokol yang digunakan untuk
mengontrol transmisi data melalui physical netwrok.
3.3 Layer Pysical
Layer ini memiliki 3 fungsi utama yaitu :
1. Encoding :
metode yang digunakan untuk mengkonversi suatu bits – bits stream data ke
dalam “predefined code”.
2. Data Encoding
metode pada physical yang mendukung code untuk tujuan pengontrolan, seperti
mengidentifikasi mulai dan akhir frame.
3. Signaling
physical yang harus menggenerasi sinyal elektrik, optik atau wireless kemudian
merepresentasikannya kedalam bits – bits biner.
3.4 Metode transmisi pada jaringan LAN
Proses tranmisi data pada jaringan LAN diklasifikasikan kepada 3 cara. Dalam setiap
tipe transmisi, single paket akan ditransmisi ke satu node atau banyak node. Metode –
metode tersebut ialah :
· Unicast adalah sebuah single paket yang akan ditransmisikan dari sumber ke tujuan
dalam suatu jaringan.
· Multicast adalah sebuah single paket data yang digandakan dan kemudian ditransmisi ke
suatu group atau subset dari jaringan. Pertama node sumber mengalamati paket dengan
menggunakan alamat multicast (IP address kelas D). Paket kemudian ditransmisi
kedalam jaringan, setelah itu membuat salinan paket (terjadi di switch atau router) dan
mengirim setiap salinan ke setiap node yang menjadi bagian dari alamat multicast.
· Broadcast adalah sebuah single paket yang disalin kemudian ditransmisikan ke semua
node atau pengguna pada jaringan.








3.5 Metode akses pada media LAN
Suatu media yang mengirim data dapat terjadi tabrakan apabila 2 atau lebih
perangkat jaringan harus mengirim data pada saat waktu yang bersamaan. Penyebabnya
adalah dua perangkat tersebut tidak dapat saling berkomunikasi pada jaringan secara
simultan, beberapa tipe metode yang harus digunakan untuk mengijinkan satu perangkat
mengakses ke media jaringan lain pada waktu tersebut ialah melalui 2 metode utama :
     1. Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD)
Dalam teknologi ethernet dikenal istilah diatas, Istilah tersebut merupakan metode
atau algoritma yang digunakan untuk mengatasi collision / congestion.
     2. Token Passing
Dalam jaringan token-passing seperi Token Ring dan FDDI, secara khusus
frame jaringan dinamakan sebuah token adalah frame dilewatkan melalui jaringan
sekitar dari satu perangkat ke perangkat.
3.6 Klasifikasi jaringan LAN terhadap komponen hardware dan software
Jaringan LAN tersusun dari berbagai komponen pendukung, setiap komponen
menempati fungsinya masing – masing dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
3.7 Pengalamatan pada Komputer
Pemberian suatu ip address yang digunakan oleh setiap komputer dapat dilakukan
dengan menggunakan 2 cara :
1. IP Address Statis : merupakan pemberian ip address terhadap klien, apabila telah
dikonfigurasi maka nilai ip akan tetap terus digunakan sampai tidak ada pengguna
lain yang merubahnya.
2. IP Address Dinamis : merupakan pemberian ip address dengan memanfaatkan
layanan DHCP, dimana setiap pengguna yang menginginkan ip address akan
mengirimkan permintaan kepada semua perangkat. Cara yang dilakukan adalah
dengan mengirim paket permintaan secara broadcast sampai ada salah satu
perangkat yang dikonfigurasi sebagai DHCP Server (Router atau PC Server DHCP)
membalas.. DHCP menggunakan service protokol BOOTP. Service tersebut berada di
port 67 dan 68.











3.8 IP Publik dan IP Private

1. IP Publik merupakan suatu ip address yang dapat diperoleh dengan mendaftarkan
layanan akses internet ke perusahaan penyedia layanan internet (ISP). IP tersebut
berguna apabila suatu server yang dikelola harus berada atau diposisikan di
jaringan global (internet) sehingga, setiap user yang terhubung ke jaringan global
(internet) mampu mengakses melalui ip address tersebut. Kegunaan dari IP publik
beragam sekali beberapa pengaplikasian jaringan yang membutuhkan IP publik :
Web Server, FTP Server, DNS Server, SMS Gateway dan lainnya.
2. IP Private merupakan ip address yang digunakan untuk pengalamatan jaringan LAN,
dimana jaringan LAN tersebut terhubung ke akses internet, sehingga menjadikan ip
address lokal menjadi akses private bagi jaringan internet. Agar setiap pengguna
mampu terhubung ke jaringan internet maka akses satu – satunya harus melalui ip
publik yang dimilikinya.
3.9 Layanan Akses Internet
Penyelenggara Jasa Internet (disingkat PJI) (Inggris: Internet Service Provider
disingkat ISP) adalah perusahaan atau badan yang menyelenggarakan jasa sambungan
Internet dan jasa lainnya yang berhubungan. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan
penyelenggara jasa Internet. Kebanyakan perusahaan telepon tidak hanya menyediakan
akses internet, tetapi juga pendaftaran nama domain dan hosting.

3.10 Model jaringan Peer to Peer (P2P) dan Jaringan P2P Aplikasi
     3.10.1 Model Jaringan P2P
Jaringan P2P adalah sebuah suatu model jaringan yang pengguna atau komputer
mampu terkoneksi secara mandiri, artinya user dapat menghubungkan dirinya sesuai
keinginannya, tidak terikat oleh struktur jaringan secara fisik. Satu sisi dapat menjadi
server dan lainnya dapat bertindak sebagai klien atau sebaliknya.
3.11 Jaringan Client-server
Server jaringan didefinisikan sebagai suatu komputer yang dirancang untuk melayani
proses permintaan dan pengantaran data ke komputer lain (klien) melalui jaringan atau
internet.
Server jaringan pada umumnya dikonfigurasi dengan penambahan prosesing
(procesor), memori, kartu jaringan (NIC sebanyak 2 buah :, LAN Card pertama untuk Internet
dan LAN Card kedua media akses bagi klien) dan kapasitas penyimpanan untuk mengatasi
permintaan load yang tinggi dari banyak klien.
Aturan untuk client-server mengacu pada model jaringan komputer yang
memanfaatkan perangkat server dan klien digunakan untuk tujuan tertentu. Model clientserver
dapat digunakan pada LAN atau internet, contoh sistem client-server di internet
adalah :
· Web Server
· FTP Server
· Proxy Server
· Database Server
· DNS Server
· Mail Server, dll







3.12 LAN Switching.
     3.12.1 Collisions Domain
Berdasarkan pembangunan jaringan yang mengacu pada poin 4.2.3 (Hierarki
model). Perluasan jaringan menggunakan ethernet yang ditujukan untuk melayani
lebih banyak pengguna dengan ketentuan bandwitdh yang harus lebih besar akan
berpotensial terhadap peningkatan collisions.
    

     3.12.2 Broadcast Domain
Dalam satu bagian switch beserta dengan perangkat - perangkat yang
terhubung ke switch menjadikan satu bagian tersebut disebut single broadcast
domain.






     3.12.3 Segmentasi LAN
· Switch (Bridge)
Cara Kerja Switch (bridge)
1. Switch (brdige) akan mempelajari dan membuat MAC address table melalui
cara mempelajari MAC address dari setiap komputer yang terhubung ke
switch serta pembacaan MAC address dari tiap kedatangan frame ke switch.
Informasi yang terdapat pada tabel diperlukan untuk forwarding (switching)
dan operasi filter (filer operation).
2. Apabila dua komputer yang terhubung ingin berkomunikasi maka switch
menggunakan tabel untuk meng-establish koneksi diantara port yang aktif.
3. Switch akan memfilter frame berdasarkan MAC address, tetapi switch tidak
mampu untuk memfilter broadcasr frame. Switch – switch yang berada pada
LAN memperoleh broadcast frrame, broadcasr frame harus di forward oleh
switch.
4. Switch juga akan mengurangi collisions dan meningkatkan bandwidth yang
digunakan dalam segmen jaringan, sebab switch mendukung dedicated
bandwidth untuk setiap segmen jaringan (memiliki bandwidth untuk setiap
portny).
     · Metode Forwarding Switch
1. Cut-trhough Switching.
Switch dapat mulai forwarding frame sebelum seluruh frame telah
diterima. Ia melakukan forwarding tabel lookup dengan cepat demi MAC
address tujuan diterima. switch alah tidak dapat menyaring dan akan
menyebarkan frame error. Switch pada mode ini mengurangi latency dan delay
seperti dengan store and forwarding. Mode ini pula memberikan forwarding
lebih cepat dari pada store and forwading dengan tidak melakukan pengecekan
error.
2. Store and Forwarding Switcing.
Switch sepenuhnya menerima semua bit dalam frame (store) sebelum
forwarding frame (forward). Mode ini mampu untuk filter (mendeteksi dan
discard) terjadinya error pada frame melalui verifikasi atau pemeriksaa
terhadap FCS yang ada pada frame. Latency akan bervariasi sesuai besarnya
ukuran frame. Mode ini menawarkan maksimum error-checking dengan
mengorbankan kecepatan forwarding.









3.13.1 Tipe VLAN
     1. VLAN Data
VLAN data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa traffic yang
diperlukan untuk traffic tertentu digunakan oleh user. membawa traffic lain, selain yang telah dikonfigurasi, contoh VLAN hanya dikonfigurasi
untuk membawa traffic voice maka traffic lain seperti video atau data tidak akan pernah
diproses atau di forward oleh switch.
2. Default VLAN
adalah kondisi dimana semua port yang terdapat pada switch menjadi anggota
VLAN setelah boot up switch dinyalakan. Konfigurasi ini membuat semua port menjadi
aktif akan berada pada satu broadcast domain.
3. Native VLAN
Sebuh native VLAN diberikan ke sebuah 802.1Q trunk port. 802.1Q trunk port
mendukung traffic yang datang dari banyak VLAN (tags traffic atau tags port). 802.1Q
trunk port ditempatkan bersama dengan port untags agar setiap anggota pada VLAN
untags mampu mentransmisikan data keluar dari switch 1 menuju switch 2 yang
memiliki keanggotaan sama pada VLAN yang terdapat pada switch 1.
3.13.2 Mode Port Switch pada VLAN
     1. Statis VLAN
Port switch yang dikonfigurasikan secara manual pada setiap port-nya.
     2. Dinamis VLAN
Keanggotaan port VLAN dikonfigurasi menggunakan server khusus yang
dinamakan VLAN Membership Policy Server (VMPS). Server ini akan memberikan
konfgiurasi secara dinamis berdasarkan MAC address yang tercatat pada
database switch, tetapi cara ini tidak luas digunakan.
     3. Voice VLAN
Port yang dikonfigurasi menjadi mode voice. Jadi port tersebut dapat digunakan
menggunakan IP phone, sebelum mengkonfigurasikan pertama harus
mengkonfigurasikan VLAN voice terlebih dahulu dan baru VLAN data. Cara
tersebut untuk memastikan bahwa traffic untuk port voice benar – benar traffic
voice saja.
3.13.3 VLAN Identifier (VLAN ID)
Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakanlah nomor identitas VLAN yang
dinamakan VLAN ID. VID ini Digunakan untuk menandai anggota – anggota VLAN. VLAN
ID terbagi kedalam dua mode yaitu :
     1. Normal Range VLAN (1 – 1005)
Digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah. Nomor ID 1002 s.d. 1005
dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN. ID 1, 1002 - 1005 secara default
sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.
     2. Extended Range VLANs (1006 – 4094)
Digunakan oleh service provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada
konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang
membutuhkan jumlah VLAN lebih dari normal. Memiliki fitur yang lebih sedikit
dibandingakn VLAN normal range. Disimpan dalam NVRAM (file running
configuration). VTP tidak bekerja di sini. Switch catalys 2960 mendukung 255
normal range dan extended range.


3.13.4 Jenis – jenis VLAN berdasarkan konfigurasi
     1. Berdasarkan port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat didasarkan pada port yang digunakan oleh
switch. Jadi setiap anggota VLAN harus dikonfigurasikan satu persatu tiap portnya.
Apakah port sebagai port tags atau untags.
     2. Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap komputer
yang dimiliki oleh user. Sebab switch telah mendeteksi/mencatat semua MAC
address yang dimiliki oleh setiap kompuer yang terhubung ke switch (port aktif)
dan menyimpannya pada database switch.
3. Berdasarkan Alamat subnet IP
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk
mengklasifikasin suatu VLAN.
3.13.5 VLAN Frame Tagging
3.13.6 Cara kerja VLAN pada Swtich D-Link
1. Frame yang masuk ke switch. Apabila port yang menjadi tujuan paket
dikonfigurasikan enable pada ingress checking. Switch akan meneruskannya
ke database yang berisi hasil konfigurasi di dalam switch (vlan.dat)
2. Sebelum proses forward frame maka akan diperiksa. Apakah port tersebut
memiliki PVID atau VID yang sama dengan penerima ?. Dan apakah port
tersebut sebagai port untagging (anggota VLAN) atau taging (port trunk).
3. Jika nilai PVID dan VID ada yang sama dengan salah satu port pada switch.
Sedangkan Egress bekerja sebagai pembanding dari nilai VID antara port
penerima dan port pengirim. Bila sama berarti ditransmisikan ke penerima.
4. Akan tetapi bila tidak sama akan dibandingkan kembali. Apakah port tersebut
menjadi anggota di vlan berbeda (asymetric) dari nilai VID yang pertama
diperiksa, jika terdaftar sebagai anggota VLAN yang dijadikan pembanding
maka paket diteruskan ke tujuan. Tetapi bila tidak terdaftar akan lansung di
discard.
5. Sedangkan bila port sebagai port taging. Egress akan mencari port yang
dikonfigurasi sebagai port trunk. Biasanya port tersebut digunakan untuk
akses ke switch lain disebut sebagai VLAN trunk.



3.13.7 Istilah yang perlu diketahui dalam hal konfigurasi switch
     1. Port Tags
Port Tagging yang mengijinkan switch untuk memasukan nomor VID, prioritas
dan informasi VLAN lain ke dalam header pada semua paket yang masuk dan
keluar switch. Jika paket sebelumnya telah di tag, port tidak akan merubah
paket, sehingga informasi VLAN tetap terjaga secara utuh. VLAN yang ada
pada switch dalam jaringan harus memutuskan. Apa paket akan di forward
kemudian tags digunakan dalam informasi VLAN.
     2. Port Untags
Port dengan untags mengijinkan switch untuk menghapus 802.1Q tags dari
semua paket yang masuk ke switch dan port yang keluar. Jika kemudian paket
tidak memiliki VLAN tag, port tidak akan mengubah paket, sehingga semua
paket diterima dan forward oleh port untags. Informasi VLAN tidak memiliki
802.1Q.
     3. Ingress Port Filtering
Sebuah port dalam switch dimana paket yang masuk ke switch dan VLAN
harus membuat keputusan. jika paket di tags, ingres port pertama akan
membandingkan, apa ingress portnya menjadi anggota VLAN tags. Jika tidak
paket akan di drop. Sedangkan jika port menjadi anggota VLAN (untags) maka
paket akan diforward samapi diterima.
     4. GVRP
Dengan GVRP user dapat membandingkan yang mana switch mampu untuk
membagikan informasi konfigurasi VLAN dengan GARP VLAN Registration
Protocol (GVRP). Tambahannya adalah menggunakan ingress checking
digunakan untuk melimit traffic paket yang masuk melalui filtering kedatangan
paket yan g PVID-nya tidak sesuai dengan port-nya.
3.14 VLAN Asymteric
VLAN Asymetric merupakan suatu teknologi yang memungkinkan satu port dapat
menjadi anggota di 2 VLAN yang berbeda.
Pada teknologi ini ingress checking digunakan untuk pembanding antara
keanggotaab VLAN berdasarkan PVID. Setiap port yang di untags dalam VLAN-nya.

3.15 VLAN Trunking
VLAN trunking adalah standar protokol VLAN yang digunakan untuk membuat
perluasan keanggotaan VLAN pada switch yang berbeda. Setiap keanggotaan VLAN yang
sama masih tetap dapat berkomunikasi, tetapi sebaliknya tidak dapat berkomunikasi. Cara
tersebut dilakukan dengan menempatkan salah satu port trunk (tags port) pada setiap
VLAN yang dibuat.
      3.15.2 VTP Mode
Pada switch cisco memiliki beberapa keunggulan tersendiri. Dimana VTP (VLAN
Trunking) tidak hanya memilki satu mode. Akan tetapi dibagi lagi menjadi beberapa
mode. Mode – mode tersebut memiliki sistem cara kerjanya tersendiri dan berbeda
cara konfigurasiannya. Diantara mode tersebut ialah :
     1. VTP Server
VTP server adalah Switch yang dikonfigurasikan sebagai switch utama (gambar
SW0) yang akan memberikan hasil konfigurasi switch ke switch lain yang
menjadi VTP Client (SW1), sehingga SW1 tidak harus mengkonfigurasikan
sendiri switch tersebut. Yang perlu dilakukan SW1 adalah menerima hasil
konfigurasi dari VTP Server dan menyimpanya di NVRAM.
     2. VTP Client
VTP Client adalah switch ini hanya sebagai switch yang bekerja menerima hasil
konfigurasi switch dari switch yang dikonfigurasikan sebagai VTP Server. Oleh
sebab itu VTP client hanya memiliki akses read only terhadap hasil konfigurasi
dari VTP server. Artinya switch tersebut tidak dapat memodifikasi hasil
konfigurasi VLAN pada switch (SW0). Akan tetapi akses pengirman data tetap
dapat dilakukan ke SW1 melalui port trunk.
     3. VTP Transparent
TP Transparent adalah switch yang tidak memberikan hasil konfigurasi
switchnya ke switch lain, tetapi switch tersebut tetap dapat melakukan
pengirman data melalui port trunk.



0 komentar:

Posting Komentar

pertamax